Mahasiswa Berkarakter dengan Anti Kekerasan Seksual, Anti Perundungan, Anti Perilaku Menyimpang, dan Sehat Mental


2 kata kunci kata dr. Hafid Algristian pada PKKMB Universitas Nahdhotul Ulama Surabaya (Unusa)

Sekalipun perasaan kita tidak nyaman itu belum tentu perundungan.

perundungan adalah semua perbuatan yang menjatuhkan orang lain dengan cara yang memang merendahakan dlakukan oleh orang yang berkuasa, ditahap yang ebih parah itu sudah termasuk penindasan.Tapi teman sebaya pengurus orgnisasi dan ada jabatan itu tetap namanya perundungan.

    Mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memiliki karakter yang kuat dan prinsip yang tegas dalam menentang segala bentuk kekerasan seksual, perundungan, dan perilaku menyimpang. Dengan menanamkan nilai-nilai anti kekerasan, mahasiswa dapat menciptakan lingkungan kampus yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua orang, sehingga setiap individu dapat berkembang tanpa rasa takut atau tertekan.

    Sikap anti kekerasan seksual dan anti perundungan merupakan pilar penting dalam membangun budaya yang menghormati martabat setiap individu. Mahasiswa harus aktif dalam mengedukasi diri dan orang lain tentang pentingnya menghormati batasan personal dan hak-hak sesama. Dengan menjadi teladan dalam bersikap tegas menolak kekerasan dan perundungan, mahasiswa dapat menginspirasi perubahan positif dalam komunitasnya, serta mendukung terciptanya lingkungan belajar yang sehat dan suportif.

    Selain itu, mahasiswa juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai anti perilaku menyimpang, seperti penyalahgunaan narkoba, kecurangan akademik, atau tindakan-tindakan yang melanggar norma sosial. Dengan menghindari perilaku yang merusak diri sendiri dan orang lain, mahasiswa tidak hanya menjaga integritas pribadinya, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya budaya kampus yang beretika dan beradab. Sikap ini akan membentuk pribadi yang bertanggung jawab, yang siap menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat.

    Akhirnya, kesehatan mental adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan oleh mahasiswa. Dengan menjaga keseimbangan antara akademik, sosial, dan pribadi, mahasiswa dapat menghindari stres yang berlebihan dan menjaga kesejahteraan psikologisnya. Lingkungan kampus yang sehat mental adalah lingkungan di mana mahasiswa saling mendukung, terbuka terhadap diskusi mengenai masalah mental, dan berani mencari bantuan ketika diperlukan. Dengan demikian, mahasiswa dapat berkembang menjadi individu yang seimbang, produktif, dan berkarakter kuat.


Referensi: Materi dr Hafid Algristian

Baca juga blog teman saya:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keren, 24 Dosen dan Tendik Unusa Lulus Sertifikasi Internasional Microsoft Certified Educator

Menuju Indonesia Emas 2045

Meunuju Indonesia Emas 2045 Part II